Menanamkan Nilai Moral Melalui Film: Analisis Naratif Miracle In Cell No. 7 Untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia

Abstract

Film sebagai media audio-visual memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan moral secara mendalam melalui alur cerita, karakter, dan konflik yang dibangun. Miracle in Cell No. 7 merupakan film yang sarat akan nilai-nilai kemanusiaan dan moral, serta memiliki potensi besar untuk dijadikan sumber belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada pembelajaran berbasis teks naratif dan apresiasi sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai pendidikan moral yang terkandung dalam film tersebut dan menganalisis implikasinya bagi pembelajaran Bahasa Indonesia di jenjang pendidikan menengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis naratif. Data diperoleh dari observasi langsung terhadap film Miracle in Cell No. 7 versi Korea (2013), dengan fokus pada struktur naratif, karakter, dialog, serta situasi dramatik yang merepresentasikan nilai moral. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan pencatatan adegan-adegan penting. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi nilai-nilai moral berdasarkan klasifikasi nilai pendidikan menurut Lickona, serta menganalisis relevansinya terhadap kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Miracle in Cell No. 7 mengandung berbagai nilai pendidikan moral seperti kasih sayang, tanggung jawab, kejujuran, keberanian, kepedulian sosial, dan pengorbanan. Nilai-nilai tersebut ditampilkan secara kuat melalui interaksi tokoh utama, konflik batin, serta ketidakadilan sosial yang dihadapi tokoh Lee Yong-gu dan putrinya. Struktur naratif film juga menunjukkan alur dramatik yang mendukung penguatan nilai moral secara emosional dan reflektif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa film Miracle in Cell No. 7 memiliki potensi besar sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia yang integratif. Film ini dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan menyimak, berdiskusi, menulis esai reflektif, serta menumbuhkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa. Selain itu, film ini dapat menjadi bahan ajar kontekstual yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, empatik, dan komunikatif. Oleh karena itu, integrasi film ini dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat memperkaya materi dan memperkuat pendekatan pendidikan karakter di sekolah.