MELESTARIKAN WARISAN LELUHUR : PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN BAHASA JAWA, MINANG DAN MANDAILING DI ERA MODERN DALAM BAHASA INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan dan upaya pelestarian bahasa daerah, khususnya Bahasa Jawa, Minang, dan Mandailing, di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Melalui pendekatan kualitatif-deskriptif, data dikumpulkan dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap praktik kebahasaan di lingkungan keluarga, pendidikan, dan komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan penggunaan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari, terdapat berbagai inisiatif lokal seperti pembelajaran muatan lokal di sekolah, kegiatan budaya, serta peran media sosial dalam memperkuat identitas kebahasaan. Penelitian ini menekankan pentingnya sinergi antara keluarga, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah dalam menjaga eksistensi bahasa daerah sebagai warisan budaya yang tak ternilai.
Article Details
How to Cite
Rangkuti, N. B., & Handayani, E. P. (2025). MELESTARIKAN WARISAN LELUHUR : PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN BAHASA JAWA, MINANG DAN MANDAILING DI ERA MODERN DALAM BAHASA INDONESIA. Basaya: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Budaya, 2(1), 81–90. Retrieved from https://jurnal.inovasipendidikankreatif.com/index.php/BASAYA/article/view/87
Section
Articles
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan dan upaya pelestarian bahasa daerah, khususnya Bahasa Jawa, Minang, dan Mandailing, di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Melalui pendekatan kualitatif-deskriptif, data dikumpulkan dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap praktik kebahasaan di lingkungan keluarga, pendidikan, dan komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan penggunaan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari, terdapat berbagai inisiatif lokal seperti pembelajaran muatan lokal di sekolah, kegiatan budaya, serta peran media sosial dalam memperkuat identitas kebahasaan. Penelitian ini menekankan pentingnya sinergi antara keluarga, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah dalam menjaga eksistensi bahasa daerah sebagai warisan budaya yang tak ternilai.